Pernyataan ini muncul ketika Clinton tampil dalam program NBC News, "Meet the Press", Minggu 27 September. Sang pembawa acara, David Gregory, mengawali wawancara dalam program itu dengan pertanyaan, "Apakah konspirasi itu masih ada?"
Dengan yakin, Clinton menjawab, "Tentu saja. Namun, kekuatannya tidak sebesar dahulu karena secara demografi, AS telah berubah". Clinton menambahkan, walaupun konspirasi ini mulai melemah, keberadaannya harus tetap diwaspadai."Kekuatan ini sama jahatnya seperti yang dulu," tandasnya.
Presiden AS ke-42 itu mengingatkan, konspirasi sayap kanan memiliki daya untuk melukai Presiden AS ke-44, Obama. "Mereka (konspirasi sayap kanan) dapat menggulingkan pemerintahan dan mengangkat kelompok oposisi," jelasnya. Namun, Clinton juga sedikit lega karena pemerintahan Obama tidak akan mudah ditundukkan." Obama dan timnya memiliki agenda positif bagi AS," Clinton beralasan.
Dalam program "Meet the Press" ini, Clinton berkesempatan memberikan pandangannya mengenai reformasi kesehatan yang dicanangkan Presiden Obama. "Konspirasi sayap kanan" merupakan istilah yang digunakan oleh mantan ibu negara AS Hillary Rodham Clinton untuk mendeskripsikan taktik yang digunakan lawan politik suaminya, Bill Clinton. Konspirasi ini hadir ketika Clinton menjabat sebagai Presiden AS dan terlibat skandal dengan sekretarisnya, Monica Lewinski. (Koran SI/Koran SI/mbs)
No comments:
Post a Comment