Demo Buruh ASPEK di Balaikota Gubernur DKI Ricuh Memakan Korban
Jakarta, dobel-dobel.com
Kejadian demo buruh pada tanggal 12 Agustus 2009 di Balaikota Gubernur DKI Jakarta lalu nyaris tenggelam tak terungkap oleh media massa, karena pada saat kejadian bersamaan dengan maraknya isyu peliputan pemberitaan polemik antara MK dan KPU. Dan demo yang merupakan aksi yang ketiga semenjak dari tanggal 04, 10, 12 Agustus 2009 di Balaikota Gubernur DKI yang mengusung kepentingan buruh yang dipimpin oleh Basrizal, SH. salah satu Pengurus Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) demi menyikapi tindakan sebelah pihak PT Bambi memutuskan hubungan kerja banyak buruhnya dan meminta bantuan Pemda DKI untuk mengatasi masalah mereka. Namun nahas bagi sang penggerak demo, karena berusaha menjadi penengah/perantara di tengah massa berjubel yang mulai meninggi emosinya, Basrizal semakin terbawa ke dalam pertikaian dan kekerasan kontak fisik demo itu.
Para pendemo sebanyak 285 orang yang merupakan buruh yang diberhentikan kerja per tanggal 1 Agustus 2009 lalu secara sepihak oleh PT Bambi melakukan demo dengan dukungan ASPEK, yang dimotori Basrizal, SH. Kejadian yang bermula dari jam 13.00 wib di Balaikota Gubernur DKI ini merupakan unjuk rasa kekecewaan para buruh yang menuntut pemda DKI turut membantu penyelesaian masalah tersebut, Namun suasana panas terik siang itu semakin lama berubah menjadi semakin tak terkendali. Basrizal sebagai motor penggerak aksi tersebut tentunya berada di tengah-tengah, namun karena situasi yang semakin memanas, beberapa aparat membuka pintu gerbang Balaikota yang kemudian menggeret masuk Basrizal.
Saat kejadian di pintu gerbang tertutup barikade aparat yang berjarak puluhan meter dari gedung Balaikota itu, tidak dijumpai petugas Satpol PP berjaga bersama pihak kepolisian di barisan depan pintu gerbang. Namun setelah Basrizal berhasil "digeret" masuk dengan alasan "diamankan" oleh pihak kepolisian, tanpa disangka oleh Basrizal, beberapa oknum Satpol PP kantor Balaikota Gubernur itu berlarian mendekatinya dan menyerbu Basrizal serta mengerubutinya dengan memberikan bogem mentah berulang-ulang. Akibat tindakan penganiayaan itu, Basrizal mengalami patah tulang tangannya sebelah kanan dan luka di mata sebelah kanan, untungnya Basrizal tidak sempat pingsan. Basrizal sendiri mengakui kepada dobeldobel.com bahwa hasil visum belum diambilnya sebagai bukti.
Menurut pengakuan Basrizal bahwa pihak polisi menjadi emosi karena alasan terluka padahal cuma terkena kawat pagar. "Polisi menyerang pendemo dan saat polisi menyerang pendemo saya selaku koordinator aksi mencoba melerai", ujarnya mengingat. "Saat saya melerai itulah, tiba-tiba salah seorang polisi menarik saya dan menyebut saya provokator"
Tanpa berkesempetan membela diri Basrizal lalu dipukuli aparat sambil berteriak "Amankan!"
kemudian Basrizal dimasukkan paksa ke balik pagar Kantor Gubernur dan bagai daging dilempar ke kandang anjing lapar lelaki malang itu diperebutkan oleh Satpol PP untuk dihakimi tanpa sempat bernafas sama sekali.
Sayangnya Basrizal pada saat kejadian tragis itu tak bisa berbuat banyak melindungi dirinya, sehingga dia menjadi bulan-bulanan oknum Satpol PP Pemda Gubernur DKI yang dengan brutal terus menghajarnya tanpa ampun. Tindakan brutal itu telah membuat Basrizal terluka parah hingga patah tangan, karena itulah Basrizal, SH. akan menuntut balik pihak pemda khususnya Satpol PP dan telah melaporkan kasus tersebut ke Kapolda pada tanggal 13 Agustus 2009 lalu. Namun hingga kini, belum ada respon dan tindakan lebih lanjut dari Polda Metrojaya. Sepertinya memang Polda Metro Jaya belum bisa merespon kasus yang berhubungan dengan beberapa aparatnya. Ini kelalaian aparat semata atau memang sengaja ada usaha untuk menutup-nutupi borok aparat keamanan antara Satpol PP dan pihak Kepolisian di Polda Metro Jaya?
dobeldobel.com pun berhasil mendapatkan rekaman video handphone dari seorang peserta demo. Namun karena saat terjadi kerusuhan, dan polisi merangsek berusaha membubarkan pendemo, pemegang kamera HP terkena pukulan (menurut versi pendemo, dia ditonjok oleh seorang oknum polisi). Melihat tindakan represif polisi dan kekerasan yang dilakukan para aparat terhadap pendemo terutama saat Basrizal digeret aparat polsisi ke dalam pintu gerbang gedung Balaikota Gubernur DKI, pemegang kamera tidak sempat merekam, karena takut kameranya akan dirampas polisi, diapun menyembunyikan kamera ke dalam kantungnya.
Sidik Rizal
--------------------------------------------------------------------------------------
Berikut pelaporan dari beberapa media massa lainnya berkaitan dengan Demo Buruh PT Bambi yang berhasil dihimpun dobeldobel.com
Poskota
DEMO WARNAI DENYUT IBUKOTA
SEMANGGI (Pos Kota) - Suasana Jakarta pada hari ini (Selasa 4/8) kembali diwarnai sejumlah aksi massa di beberapa lokasi. Mereka ingin menyampaikan tuntutan dan aspirasinya kepada lembaga yang dituju.
Pukul 08:00 Wib di diKantor Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, oleh massa Benteng Demokrasi Rakyat.
Pukul 08:00 Wib di Bundaran HI, Mahkamah Konstitusi dan Depan Istana Merdeka, oleh massa yang menyebut dirinya Arus.
Pada jam yang sama, di Kantor Kementrian ESDM, Istana Merdeka, Bundaran HI, DPR-MPR RI dan Departemen Kehutanan, oleh massa aliansi Masyarakat Anti Tambang NTT.
Pukul 08:30 di Kantor Pusat PT. Bambi dan Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, oleh karyawan PT Bambi dan ASPEK Indonesia.
Pukul 10:00 Wib di Tugu Proklamasi, Istana Merdeka, Mabes Pori dan Kejaksaan Agung, oleh massa Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir.
Selanjutnya pada pukul 13:00 Wib di depan Kedubes Turki, oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia.
Kapanlagi.com
Jelang Hari Buruh, Ribuan Pekerja Demo Lembaga Pemerintahan di Jakarta
Kapanlagi.com - Menjelang Peringatan Hari Buruh yang jatuh tanggal 1 Mei, pada Rabu (30/4) terjadi berbagai aksi demonstrasi yang diperkirakan diikuti ribuan pekerja di sejumlah tempat khususnya di depan kantor atau lembaga pemerintahan.
Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Rabu, demonstrasi yang melibatkan ribuan buruh itu akan digelar antara lain oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) DKI Jakarta.
Ribuan buruh dari SPN direncanakan akan berunjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta yang dilanjutkan ke Mahkamah Agung, sejak pukul 10.00 WIB.
Dalam waktu yang bersamaan, pengunjuk rasa dari elemen Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia akan berkumpul di sekitar Bundaran HI untuk berunjuk rasa ke berbagai tempat antara lain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta serta Istana Merdeka .
Tuntutan para pengunjuk rasa tersebut adalah agar berbagai pihak khususnya pemerintahan lebih memperhatikan beragam aspek yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa keadilan bagi para buruh.
Selain itu, terdapat pula aksi dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta pada sekitar pukul 14.00 WIB.
Sedangkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kerap menjadi ajang demonstrasi juga akan disambangi oleh dua kelompok, yaitu dari Forum Komunikasi Mahasiswa Kalimantan Timur dan Aliansi Anti Korupsi Maluku Utara.
Sementara itu, TMC juga melaporkan bahwa terdapat 28 lampu pengatur lalu lintas yang rusak di lima wilayah DKI Jakarta, yaitu di Jakarta Barat terdapat 10 titik, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan masing-masing 6 titik, serta di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat masing-masing 3 titik.
Untuk itu, para pengguna jalan raya diharapkan untuk bersabar dan bisa mencari jalan memutar untuk menghindari berbagai aksi demonstrasi dan lampu lalu lintas yang rusak agar perjalanan yang dilalui dapat lebih lancar. (*/cax)
Pengeroyokan dan Penganiayaan oleh Aparat Kepolisian dan satpol PP Terhadap Pekerja ASPEK Indonesia
ReplyDeleteAksi turun jalan yang dilakukan oleh serikat Pekerja PT Bambi bersama-sama dengan Asosiasisi serikat pekerja (Aspek) Indonesia pada Rabu, 12 Agustus 2009 bukanlah aksi pertama kalinya, namun merupakan rangkaian dari aksi-aksi yang dilakukan sebelumnya untuk menuntut hak-hak normative para pekerja PT Bambi yang telah dilanggar oleh perusahaan PT Bambi.
Aksi turun Jalan merupakan rangkain antara lain dijadwalkan mulai 4 Agustus 2009 (di depan kantor pusat PT Bambi dan Kantor Gubernur DKI Jakarta), 10 Agustus 2009 (di depan kantor walikota jakarta Timur) dan pada rabu 12 Agustus 2009 (dilakukan di PT Bambi pusat kemudian dilanjutkan ke Gedung Gubernur).
Sampai pada saat aksi turun jalan pada 12 Agustus didepan kantor Gubernur DKI Jakarta, perusahaan tetap bersikeras dengan pendirianya dan tidak mau memberikan hak-hak normative yang seharusnya didapatkan oleh 285 pekerja sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dan tuntutan pekerja misalnya mempekerjakan kembali karyawan yang mulai 1 Agustus tidak di berikan upahnya, memberikan pesangan yang sesuai denga UU jika perusahaan menghentikan PHK. Dan sebagainya.
Sementara team perunding melakukan perundingan dengan staf pemerntah, peserta aksi melakukan aksi turun jalan sambil memberikan semangat kepada para pekerja untuk tetap memegang teguh persatuan dalam memperjaungkan hak-hak mereka. Saat itulah pengroyokan dan penganiayaan yang dilakukan Oknum polisi dan satpol PP terjadi.
Sampai detik ini penganiayaan oleh oknum Polisi dan Satpol tersebut laporannya belum diproses...
ReplyDelete