PUTARAN PERTAMA PILPRES 2009
Pertarungan para capres-cawapres, SBY-Boediono, Jusuf Kalla-Wiranto, Megawati-Prabowo
Pertarungan merebut perhatian Indonesia dan Indonesia harus memilih.
Tinggal sekarang kita lihat apa yang lucu dan konyol dari pertarungan antar setiap pasangan capres-cawapres. Apa nanti mereka akan saling menghujat, saling ngejelek-jelekin sekalipun ada di antara mereka yang selalu berujar agar santun dan sopan dalam berkomunikasi dan berkampanye.
Pertarungan merebut perhatian Indonesia dan Indonesia harus memilih.
Tinggal sekarang kita lihat apa yang lucu dan konyol dari pertarungan antar setiap pasangan capres-cawapres. Apa nanti mereka akan saling menghujat, saling ngejelek-jelekin sekalipun ada di antara mereka yang selalu berujar agar santun dan sopan dalam berkomunikasi dan berkampanye.
Bekasi, dobeldobel.com
Saya pun sempat ber-sms ria dengan bang Awing Asmawi, pastinya dia adalah tim sukses pasangan SBY-Budiono, kan dia Ketua DPC Partai Demokrat di Kota Bekasi, kebetulan dia mendapatkan kursi DPRD di provinsi Jabar. "Nggak ada yang perlu dipertentangkan dan nggak ada ketegangan kok selama pilpres ini ke depan." gitu sih dia bilang. Wah saya salut banget dengan gaya tenangnya menjawab sms juga via FB.
Tapi kalau saja dia mau melihat bagaimana ekspresi SBY dan Jusuf Kalla (Rabu, 27 Mei 2009) pada saat tugas-tugas di masa terakhir jabatan mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Kira-kira kegambar gak yah ekspresinya si SBY dan JK yang super serius (maklum ngebahas RUU, man! Gak mungkin sambil cekikikan kan?).
Pasti bang Awing (btw, dia ini mantan kandidat Walikota Bekasi 2008 lalu, dan ceritanya jadi berteman deket neh? Halah... gak ngaruh kaleh!) bakalan bisa ngejawab kenapa sih kedua pejabat kepresidenan di samping ini saling bermuka serius tapi tegang, atau tegang tapi serius?
Gue lagi ngebayangin apa yah kira-kira isi kepala kedua orang ini pas waktu sidang itu? Mungkin yang ada di benaknya SBY tuh kayak gini kali yah..."Ah lu, JK... Katanya lu mau barengan lagi mimpin negara ini... eh malah lu bilang ke orang-orang... kalo gue neh.. SBY nggak punya apa-apa... Nggak ce-esan luh ma gue..."
Terus yang ada di benaknya JK juga mungkin kayak gini, "Elu juga sih Bos, kalau ada yang bagus-bagus dari program pemerintah lu bilang itu hasil kerja orang-orang partai elu sendiri, emang gue nggak kerja apa? Kan yang sebenarnya pengusaha bukan SBY"
Walaupun entuh di atas cuman karangan atawa khayalan gue, tapi paling nggak sohib gue, bang Awing pasti setuju, kalau di tingkat level "inferior" (maaf yah, bang) ketegangan memang tidak nampak, tapi di tingkat "superior" hanya nampak di foto kamera wartawan aja kali yah.
Saya juga sempat ngomong dengan teman-teman yang ada di FB sama yang ketemu di komunitas tongkrongan hotspot. Absurditas mereka memilih capres memang bener seperti kata Raditya Dika, si Kambing Bandot (eh Jantan deng!). Di akhir tulisannya dia bilang, untung pacar saya tidak mirip Megawati. Gedubrak!!
Kemarin ini waktu seorang temen saya nanya, "Eh Dik, lu kenapa kok nulis caleg kebanyakan orang partai Demokrat dan kok kayaknya lo berpihak banget sama SBY?"
Saya ngejawab asal aja, "Abis mukanya SBY, mirip banget sama mertua gue... sumpah pocong, muka mertua gue mirip SBY... !" (gubrak dua roka'at!)
Terus kalo mukanya sama ama mertoku gue, apa gue nanti pasti milihnya SBY?
Padahal pemilu pileg kemarin aja saya gak nyontreng, karena alasan norak, keliling ngumpulin no telp Ketua KPPS dan nyebarin kartunama gue yang ada tulisan dobeldobel.com nya. Padahal nggak gitu-gitu amat seh, gue kebetulan ketiduran habis nulis berat sampai jam 5.00 pagi sehari sebelum pemilu 9 April kemarin. Terus waktu ke TPS abis Zhuhur, mantan pak RT yang jadi Ketua KPPS gue, cuma nyengir nyambut gue, "Yah mas Nursidik Kelana.... kok terlambat? Kita sudah tutup jam 12.30 tadi...!" (Uapes deh...! Masak bodo, yang penting kan gak disebut golput)
Kembali ke masalah siap pilpres yang bakalan dipilih... Kalau sekarang gue kasih tahu rahasianya, berarti gue udah nggak LUBER lagi dong. Tapi paling nggak dari hasil pantauan dan pelacakan di FB dan blogger, saya bisa gambarain bahwa masih banyak pemilih pemula yang masih memilih dengan alasan irasional alias absurd.
Gak usah pemilih pemula deh, ini contoh sederhana aja, ada temen gue yang juga jadi konsultan desain grafis, dan mahasiswa di satu perguruan tinggi di Kota Bekasi, karena pacarnya masih saudara dengan satu caleg DPR RI dari partai merah, maka dia yang tadinya aktivis pemuda di bawah partai kuning jadi pindah bakalan nyontreng presiden yang sama dengan keluarga pacarnya. Absurd? Nggak juga seh... karena bagi tuh anak hanya opportunis sejati, karena dengan keahliannya sebagai desainer grafis, dia bisa dapat job pilpres dari pamannya sang pacar kan? (buat yang merasa jangan marah yah... abis lu norak seh... baru jadi desainer grafis aja berani ngelunjak sama guru loh... hihihihi... lu boleh komentar apa aja di komen bawah deh! kalo lo nggak norak, ok?)
Bicara tentang pertentangan antara masing-masing capres-cawapres, coba aja lihat rangkuman dari kutipan pernyataan masing-masing kubu buat lawannya.
(Lanjutannya nanti yah!!!)
Keren gambarnya nih bang
ReplyDeleteWah Spesial efeknya boleh juga... tapi kenapa nggak dibikin kayak komik aja?
ReplyDeleteBiar tambah seru?
@Nietha: makasih ya Nietha
ReplyDelete@Sandi: nanti aja... kalo ada waktu