Sumber: http://hanurajabar.wordpress.com
Ronald Tanamas – detikNews, Rabu, 24/09/2008 17:16 WIB
Jakarta – Salah satu pendiri Partai Hanura, Bahaudin Thonti, menyatakan dirinya mundur dari partai yang dipimpin Wiranto tersebut. Alasan utama pengunduran dirinya disebabkan Hanura saat ini sudah tidak mengedepankan hati nurani namun lebih mengedepankan materi.
Thonti menyebutkan, salah satu contoh Partai Hanura sudah mengedepankan materi adalah tidak menghargai kader yang berkeringat. Hal ini dialami oleh kader berinisial EH dari Dapil Jawa Barat. Ketika EH melakukan pencalegan oleh pengurus Dewan Pimpinan daerah (DPD) Hanura Jawa Barat dimintai uang puluhan juta untuk mendapatkan nomor urut strategis di Dapil Jabar.
“Ini dialami oleh kader inisial EH dari Dapil Jawa Barat. Saya tahu persis dia adalah kader Hanura yang berkeringat,” kata Bahaudin Thonti kepada detikcom per telepon, Rabu ( 224/9/2008).
Thonti menambahkan karena EH tidak memberikan setoran uang sesuai yang diminta pengurus DPD maka kader ini dilempar dari provinsi ke kabupaten. Contoh lainnya adalah sikut-menyikut yang dialami antar kader di dalam internal partai itu sendiri. Persoalannya terkadang hanya sepele yaitu disebabkan mempertahankan konsep semata. Ia juga mengaku sudah tidak perduli apakah ketua umum mengetahui permasalahan internal partainya atau tidak.
“Saya tidak tahu dengan pasti apakah beliau mengetahui permasalahan ini atau tidak. Mestinya beliau itu tahu karena punya banyak mata dan kuping,” kata Bahaudin.
Pria yang merupakan ayah kandung dari Ulfa Dwiyanti ini mengatakan akan memfokuskan kegiatannya setelah keluar dari partai kepada pembangunan pedesaan. Ia menjelaskan pembangunan sistematis pedesaan bisa menjadi basis pembangunan masyarakat. Dan hal ini belum tersentuh oleh partai.
(ron/iy)
No comments:
Post a Comment