English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified twitterfacebookgoogle plusrss feedemail

Informasi berita tentang kandidat caleg, pemilukada dan pilpres di Indonesia - Kontak Redaksi: (021)271.01.381 - (021)606.36235, Hotline: 08787.882.1248 - 081.385.386.583

Korupsi jangan dijadikan budaya! Pilih pemimpin yang cinta rakyat, bukan cinta kekuasaan! Bagian Iklan Hubungi (021)27101381 - 081385386583


Showing posts with label SBY. Show all posts
Showing posts with label SBY. Show all posts

Friday, March 19, 2010

Obama Tak Mau Jadi Backing SBY

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat politik Yudi Latief memperkirakan salah satu alasan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama membatalkan kunjungan ke Indonesia karena tak ingin menjadi backing Presiden SBY yang tengah dirudung masalah Bank Century. Sebab, Obama tak mau citranya, khususnya AS menurun di mata rakyat Indonesia.

"Sejauh ini Obama dianggap pahlawan oleh Indonesia," kata Yudi di Gedung DPR Jakarta, Jumat (19/3).

Menurut Yudi, penundaan kedatangan Obama hingga Juni agak ganjil. Ia menilai alasan Obama membatalkan kunjungan pada 23-25 Maret tak semata masalah kealotan Rancangan Undang-Undang Kesehatan di parlemen AS. "Voting RUU nya itu besok, kalau alasannya ini tak mungkin ditunda sampai akhir Juni," terang Yudi.

Yudi mengatakan, pembatalan kedatangan Obama kedua kalinya tentu merusak citra SBY. Apalagi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu sudah membangun drama dengan penangkapan teroris di Aceh dan Pamulang, Banten.

Yudi melanjutkan, SBY berniat menerima kedatangan Obama dengan prestasi yang besar. Namun nyatanya gagal.

"Penangkapan Dulmatin kan sudah tersusun secara berencana.  Dulmatin sudah ada di Ciputat sejak lama. SBY memang mau menerima kredit besar,"cetus Yudi.(Andhini)

Soal Rekomendasi Century ,SBY Minta Saran Menteri

Jakarta (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para menteri dan pejabat tinggi di bawah koordinasi Menko Polhukam untuk menelaah dan menindaklanjuti surat DPR terkait rekomendasi hasil Pansus tentang kasus Bank Century. Penegasan tersebut disampaikan Mensekneg Sudi Silalahi, Jumat (19/3) kemarin.

Para menteri dan pejabat tinggi yang ditugaskan menindaklanjuti rekomendasi itu adalah Menkum dan HAM, Jaksa Agung, Kapolri, dan Ketua BPKP. ''Diharapkan rekomendasi ataupun saran-saran pertimbangan tersebut dapat diterima Presiden pada Senin (22/3),'' kata Sudi.

Sudi menjelaskan, surat dari Ketua DPR tentang rekomendasi hasil Pansus kasus Bank Century itu terdapat lampiran yang cukup tebal. Karena itu, diperlukan waktu untuk menelaah, memahami, merumuskan hingga memberikan pertimbangan atas jawaban rekomendasi itu. Setelah menerima saran dan masukan dari menteri dan pejabat tinggi terkait, Presiden Yudhoyono akan menindaklanjutinya. ''Senin nanti Presiden akan memanggil menteri-menteri yang terkait untuk menyampaikan secara langsung saran-saran kepada Presiden,'' kata Sudi. (kmb4)

Sunday, December 6, 2009

Hasil Renungan SBY, Akan Ada Makar


JAKARTA--Presiden SBY kembali menyatakan tudingan aliran dana skandal Bank Century yang dialamatkan ke kader Partai Demokrat - termasuk dirinya - adalah musibah dan semata-mata fitnah. Dalam renungan malamnya, sebut SBY, motif di balik tudingan itu hanyalah pelengseran dirinya dan penghancuran Partai Demokrat. Dia pun menyatakan ada motif politik dalam gerakan memperingati hari anti-korupsi, 9 Desember 2009.

''Tepat ketika partai kita memperingati sewindu berdirinya, musibah dan cobaan ini saya harus katakan seperti halilintar di siang hari, ketika cuaca kita terang benderang. Apa itu? Partai Demokrat dan sejumlah kadernya termasuk saya sendiri mendapatkan fitnah dan pembunuhan karakter yang luar biasa,'' kata SBY dalam rapimnas Partai Demokrat, Ahad (6/12) siang. Partai Demokrat dan kadernya, ujar dia, difitnah menerima aliran dana dari Bank Century dengan jumlah yang sangat besar.

''(Sementara) yang kita tahu, Allah tahu, sejarah tahu, tidak satu rupiah pun jika tidak halal harus menjadi bagian dari pendanaan perjuangan partai,'' ujar Presiden. Soal kehalalan dana ini, ujar dia, adalah doktrin itu falsafah dan praktek yang mereka lakukan. Jika sampai hal tu dilanggar kadernya, maka akan menerima sanksi yang keras dan tidak pandang bulu.

''Saya sungguh prihatin. Akal sehat saya mengatakan bahwa perilaku politik seperti ini, paling tidak untuk jangka pendek ingin mendiskreditkan, ingin menggoyang, kalau bisa menjatuhkan SBY dan pemerintahan yang dipimpinnya. Jangka menengah dan jangka panjang, dengan fitnah dan pembunuhan karakter itu, ingin menghancurkan reputasi dan nama baik Partai Demokrat di muka rakyat, agar pemilu 2014 Partai Demokrat dilupakan dan diharapkan kalah total,'' ungkap SBY. Menurut dia kesimpulan tersebut merupakan hasil dari renungan dan olah pikir dia.

Kepada seluruh kader Partai Demokrat, SBY yang menjadi ketua dewan pembina partai ini menginstruksikan fitnah jangan dibalas dengan fitnah. Pembunuhan karakter pun jangan dihadapi dengan pembunuhan karakter. Demikian pula politik adu domba dan intrik jangan dibalas dengan politik adu domba dan intrik. ''Pendek kata, di dalam memerangi kemungkaran, jangan digunakan cara-cara yang sama-sama mungkarnya atau lebih mungkar dari cara yang kita terima dari pihak yang tidak bertanggung jawab,'' kata dia.

SBY mengatakan negara kita adalah negara hukum. ''Karena itu mari kita menempuh cara yang tersedia dalam ruang hukum, untuk mendapatkan keadilan yang sejati. Tentu pula kita juga menggunakan cara lain yang tetap positif dan memdidik. Mari kita jauhi kekerasan,'' ujar dia.

Terkait skandal Bank Century ini, SBY mengatakan sebagai Presiden sikapnya jelas dan terang. ''Yaitu agar dibikin terang, yang disebut kasus bank century itu. Agar rakyat mendapatkan kejelasan sejati. Bikin terang. Apa adanya. Sambil saya mengingatkan pada bulan itu sesungguhnnya September - Desember 2008, dunia teramsuk negara kita berada dalam situasi krisis perekonomian,'' ujar dia.

Konflik kepentingan yang menjadi keingintahuan rakyat, kata SBY, menurutnya juga menjadi keinginannya untuk terjawab. ''Conflict of interest itu baik di Bank Century maupun kasus lain. Apakah di pengambil keputusan, kebijakan, dan langkah-langkah nyata itu punya sesuatu yang diinginkan ? '' ujar dia. SBY mempersilahkan dilihat apakah betu ada konflik kepentingan itu, termasuk ada atau tidaknya korupsi dalam skandal ini. ''Silahkan pula dilihat, dicek, apakah ada aliran dana yang tidak semesttinya sebagaiaman fitnah kejam yg dialamatkan kepada kami. Buka. Ada PPATK, LPS, Bank Century dengan kepemimpinan baru, semua pihak, buka. Jangan ada dusta di antara kita,'' kata dia.

Kepada kader partainya yang masuk dalam panitia angket skandal ini di DPR, SBY pun meminta mereka dengan terang menjawab ketidakmengertian dan rasa ingin tahu rakyat. ''Itu Bank Century, kita bikin terang. Tegakkan kebenaran dan keadilan. Fakta dan realitas, dan bukan fitnah,'' tegas dia.

Thursday, November 5, 2009

SBY Minta Lindungi Anggodo


Jakarta, POS KUPANG. com -- Kendati namanya disebut Anggodo Widjojo (adik Dirut PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo dala rekaman dugaan kriminalisasi Wakil Ketua KPK (nonaktif) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendesak pihak-pihak terkait untuk melindungi keamanan Anggodo Widjojo.
"Saya minta tolong dilindungi keselamatannya. Ini penting saudara-saudara perlindungan saksi, perlindungan siapapun," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/11).

Perlindungan keamanan Anggodo, menurut Kepala Negara dilindungi dari sisi hukum agar tidak terjadi hambatan untuk memproses hukum dugaan kriminalisasi KPK.

"Negara kita negara hukum. Jangan ada nanti tangan-tangan tidak bertanggung jawab yang ingin mengeruhkan suasana dan ingin melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya," paparnya.

Kepala Negara mengemukakan, perlindungan juga diberikan terhadap Wakil Ketua KPK (nonaktif) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Menko Polhukam Marsekal (Purn) Djoko Suyanto pun diminta untuk melindungi Bibit dan Chandra saat meringkuk di rumah tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok. "Bagaimapun keselamatan beliau berdua harus dilindungi," paparnya.

Meski memberi perlindungan, SBY berharap proses hukum terhadap perkara Bibit dan Chandra tetap berjalan."Siapapun yang disangka didakwa kalau ternyata tidak terbukti dalam pengadilan nanti ya mesti dibebaskan. Sebaliknya kalau terbukti bersalah juga mendapatkan sanksi hukum.
Itulah keadilan," urainya. (Persda Network/ade)

Sunday, October 25, 2009

SBY Punya Rencana Tersembunyi Yang Sangat Berbahaya


Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai ada rencana tersembunyi yang berbahaya terkait pemilihan orang-orang yang kontroversial dalam kabinet 2009-2014. Rencana itu menurut Boni, bisa terkait dengan pencitraan SBY setelah 2014.
“Nampaknya SBY memilih orang-orang yang tidak kredibel atau ada yang kredibel namun ditempatkan di tempat yang sama sekali bukan bidangnya itu bertujuan agar dirinya tetap menjadi yang terbaik di antara bawahannya,” papar Boni di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10/2009).
Dengan begitu, sambung dia, maka pada 2014 nanti ada opini yang akan dikembangkan bahwa tidak ada anak bangsa yang lebih baik daripada SBY.
“Kepemimpinannya juga harus dilanjutkan pasca 2014 melalui amandemen kelima UUD 45,” ujar Boni.


Boni mencontohkan, ada tiga orang dari parpol dalam pemilu lalu yang gagal menjadi anggota DPR dan DPD. “Orang-orang yang tidak diinginkan rakyat ini diangkatnya menjadi menteri,” kata dia.
SBY, imbuh dia, tahu persis bahwa dengan memiliki bawahan-bawahan berkemampuan standar, maka dirinya saja yang bisa eksis dan dihormati sebagai pemimpin yang terbaik.
“Tengok saja ada Patrialis Akbar yang gagal menjadi anggota DPD, kemudian diplot menjadi menkum HAM. Terus ada Agung Laksono yang diangkat menjadi Menko Kesra. Ini kan aneh, orang yang gak disukai oleh rakyat disuruh ngurusin rakyat. Terus ada juga Wasekjen PKB, Helmy Faishal yang juga tidak terpilih pada pemilu lalu dan tidak jelas track recordnya, juga diangkat jadi menteri,” tambah Boni.
SBY kelihatannya tahu persis peta kader-kader potensial dari partai pendukung, sehingga hanya orang-orang “kacangan” yang diambil oleh SBY dan bukan kader terbaik partai. Boni pun menyayangkan sikap para petinggi partai yang tidak menyadari hal ini dan menjadi pion yang dimainkan tanpa sadar.
“Lihat saja ada banyak nama di tubuh PKS yang lebih memiliki kapasitas sebagai menteri dengan latar belakang pendidikan yang tinggi serta dari kalangan generasi muda, tapi ini tidak dilirik kan oleh SBY. SBY justru mengambil yang tua-tua karena yang tua-tua ini tidak akan menjadi saingannya kelak. Itu baru PKS, belum lagi dengan PKB, PAN, PPP serta Golkar yang terakhir. Seluruh kader yang diambil oleh SBY bukanlah kader terbaik,” imbuhnya.
Di kalangan internal PD atau para pendukung SBY pun sama. SBY menganggap kader terbaik dari Partai Demokrat akan berbahaya dan mengalahkan SBY jika diberi pos yang strategis.
“Contohnya adalah Andi Malarangeng yang ditempatkan menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga. SBY tahu dia harus memberi jatah bagi Andi, namun jatah itu janganlah posisi yang bisa membuatnya bersinar. Maka diletakkan lah Andi di Menpora, jadi hutangnya pada Andi lunas, sekaligus meredupkan sinar Andi. Kalau SBY memang mau menjadikan Andi salah satu tokoh, kan mestinya dia ditempatkan di posisi yang lebih pas, sebagai Mensesneg ataupun Sekab karena dia juga sudah berpengalaman di sana,” tegasnya.
Nasib serupa juga menimpa kedua adik Andi Mallarangeng. SBY membuat mereka seperti tokoh-tokoh politik yang dibenci rakyat, sehingga mereka yang dikenal sebagai pengkhianat ulung semakin dibenci oleh rakyat dan tidak mungkin bisa berkiprah jika tidak berada dibawah ketiak SBY.
SBY juga cerdas dalam berstrategi untuk menempatkan orang-orang tua di sekitarnya. “Dia jadikan Djoko Suyanto menjadi Menko Polhukam. Dia tahu nasib dan popularitas Djoko tidak akan jauh berbeda dengan Widodo AS yang redup begitu selesai menjabat. Jadi tidak mungkin Djoko kemudian menjadi saingannya kelak. Begitu juga Hatta Rajasa yang orang teknis. Jika dia ditempatkan di bidang teknis tentunya dia akan berkibar juga. Namun dia justru ditempatkan sebagai Menko Perekonomian, di mana dia tidak bisa bekerja maksimal,” paparnya.
Boni pun berani bertaruh, mantan ketua dewan pakar tim sukses SBY-Boediono yang juga pengamat politik yang cemerlang Bima Arya Sugiarto tidak akan mendapatkan porsi apapun dalam kabinet mendatang.
“Banyak orang mengira bahwa Bima akan ditempatkan menjadi juru bicara presiden karena penampilannya yang menarik, cerdas, lulusan luar negeri, dan santun dalam berbicara, tapi saya bertaruh justru karena kelebihan-kelebihannya itu Bima tidak akan mendapatkan posisi itu.
Jika Bima ditempatkan di posisi itu, maka akan berkibar kariernya dan itu yang tidak diingikan oleh SBY,” jelasnya.
Analisa lainnya menurut Boni, juga bisa dilihat dari dukungan kepada orang-orang yang menjadi ketua lembaga tinggi Negara seperti MPR, DPD, dan bahkan pada Partai Golkar. “MPR kita tahu TK melakukan blunder ketika menjadi ketua MPR, ini diketahui persis oleh SBY dan TK pun kemudian menjadi bulan-bulanan. Demikian juga dengan ketua DPD yang tidak akan bersinar dan biasa-biasa saja,” kata dia.
Sementara untuk Golkar, SBY lebih mendukung Aburizal Bakrie yang bermasalah dengan Lapindo. Jadi ini memang strategi yang sangat cerdas dengan mengunci semua simpul yang bisa menurunkan popularitasnya.
Jika SBY tidak mungkin lagi berkiprah pada 2014 karena mungkin kuatnya penolakan untuk mengamandemen UUD terutama yang terkait masa jabatan presiden, maka bisa jadi pula hal kemudian bisa dilimpahkan bagi keuntungan karier politik kedua putranya.
“Yah kalau diri sendiri tidak bisa, paling tidak hal itu akan berguna bagi kedua anaknya. SBY tentunya tidak menginginkan ada anak muda yang cerdas dan bersinar berada dalam pemerintahannya saat ini karena jika mereka dimasukkan maka nama mereka tentunya akan sangat popular dan justru kontraproduktif dan berdampak jelek bagi karier politik kedua putranya itu kelak. SBY tentunya menginginkan minimal salah satu putranya dapat mengikuti jejaknya kelak,” tandasnya.
SUMBER :
[http://news.okezone.com]
[http://bendeddy.wordpress.com/]

Tuesday, May 26, 2009

Kesalahan Istikharah SBY dalam Memilih Cawapres Boediono

SBY, Jangan Main-main dengan Istikharah!

Baru-baru ini aku membaca gugatan dua orang blogger mengenai istikharahnya SBY dalam memilih cawapres Boediono. Blogger pertama (nirwansyahputra) langsung menegur, “SBY, Jangan Main-main dengan Istikharah!” Blogger kedua (nusantaraku) mempertanyakan, “Dan apakah sosok ekonom seperti Boediono memang merupakan pilihan Tuhan untuk memimpin negeri ini? Apakah Tuhan memang memilih sosok ekonom yang enggan membantu rakyat kecil disisi lain senang membantu pengusaha kaya? Atau sebaliknya, “istikharah” hanyalah kedok politik atas nama Agama?

Kedua blogger tersebut menggunakan sudut pandang logika dalam analisis mereka. Di sini, aku hendak menggunakan sudut pandang agama Islam. Kebetulan, masalah istikharah bukanlah perkara yang asing bagiku. (Selama ini, ada dua buku karyaku mengenai istikharah, yaitu Rahasia Sholat Istikharah dan Istikharah Cinta.)

Pertanyaan yang hendak kujawab dalam postingan ini adalah: Apakah dalam memilih Boediono sebagai cawapres, SBY sudah melakukan istikharah sesuai dengan ajaran agama Islam? Kalau belum sesuai, di manakah letak kesalahannya atau kekurangsempurnaannya?

An-Nawawi menjelaskan, “Disunahkan untuk bermusyawarah sebelum melakukan istikharah.” (Al-Mausu’ah al-Kuwaitiyyah, 3/243) Salah satu dalilnya, Allah SWT berfirman: “Bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah mengambil keputusan [seusai musyawarah dan istikharah], maka bertawakkallah kepada Allah.” (QS Ali ‘Imran: 159)

Pada kenyataannya, dalam menetapkan pilihan Boediono sebagai cawapres, SBY tidak bermusyawarah lebih dulu dengan partai-partai pendukung koalisinya. SBY hanya menyampaikan informasi setelah keputusan itu beliau ambil. (Lihat “Empat Parpol Koalisi Merasa Tak Diajak Bicara“.)

Tidak bermusyawarah lebih dulu itulah salah satu kesalahan atau kekurangsempurnaan istikharahnya SBY dalam memilih Boediono sebagai cawapresnya. Jadi, istikharah yang beliau lakukan itu belum sepenuhnya sesuai dengan ajaran Islam.

Wallaahu a’lam.

Kontak XAMthone Plus Bekasi (021)606.36235 - 081.385.386.583

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ChatBox

Popular Posts